BAB 1
PENDAHULUAN
a.latar belakang masalah
Budaya adalah suatu gaya hidup yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat dan diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi berikutnya.
budaya ini juga mempengaruhi beberapa aspek seperti agama,politik,adat istiadat,bahasa,pakaian,bahkan bangunan. akan tetapi masih banyak sekali orang yang sudah tidak peduli dengan budayanya sendiri.terbukti dari banyaknya masyarakat di Indonesia sendiri masih mengikuti budaya-budaya barat dan melupakan budaya darah kelahiranya.
untuk itu penelitian mengenai teori-teori budaya menurut beberapa sumber ini perlu dilakukan.
b.rumusan masalah
apa saja teori-teori budaya ini?
c. tujuan penelitian
dapat mengetahui beberapa teori-teori budaya dari berbagai sumber
BAB 2
PEMBAHASAN
teori- teori budaya ini terbagi menjadi 4 yaitu teori evolusi,difusi,fungsionalisme,dan struktural fungsionalisme.
teori evolusi
ini merupakan teori pertama di antropologi ini. karena teori evolusi ini mempengaruhi banyak para ahli.perlu kita ketahui pula di abad ke-19 teori evolusi ini memiliki latar belakang penting karena telah membuat kaum evolusionis ini bergulat hanya untuk menegakkan suatu naturalistik mengenai kultural, yang menurut Tylor kultural itu adalah ilmu budaya. kaum evolusionis ini berharap bahwa menunjukan ilmu dengan jelas bahwa keadaan budaya itu selalu berkembang waktu demi waktu.
pemikiran pertama kali evolusionis muncul oleh E.B Taylor(1832-1917),Tylor berpendapat bahwa manusia memiliki kesatuan jiwa yang sama
diantara semua umat manusia sehingga menemukan pemecahan yang sama
terhadap persoalan yang sama sehingga mengalami pekembangan sejarah
evolusi yang sama.
menurut morgan bahwa perkembangan evolusi ini terbagi menjadi 2, yang peratama adalah
Evolusi Unilinier : Evolusi yang terjadi melalui satu garis yang
dominan.Masyarakat akan berkembang mengikuti tahap – tahap yang sama.Evolusi Multilinier : pemikiran untuk menelaah perbedaan dan kemiripan
budaya melalui perbandingan antara runtutan perkembangan yang parallel,
khususnya pada wilayah – wilayah yang secara geografis jauh terpisah.
Menurut Leslie A. White : Evolusi budaya terjadi karena adanya pirani
manusia yang berkembang untuk berakomodadi terhadap alam dan budaya
mengalami kemajuan.
teori difusi
ini merupakan salah satu inovasi yang dibuat oleh Everret M. Rogers dari ciptaan bukunya pada tahun 1962 yang berjudul“Diffusion of Innovations”, dimana dalam perkembangan selanjutnya
menjadi landasan pemahaman tentang inovasi, karakteristik inovasi,
mengapa orang-orang mengadopsi inovasi, faktor- faktor sosial apa yang
mendukung adopsi inovasi, dan bagaimana inovasi tersebut berproses
diantara masyarakat. Difusi menekankan pada adanya persebaran (material
dan non material) dari satu kebudayaan ke kebudayaan yang lain, dari
satu orang ke orang yang lain, serta dari satu tempat ke tempat yang
lain, sehingga kebudayaan itu sumbernya dari satu tempat yang kemudian
berkembang dan menyebar ke tempat yang lain.
teori fungsionalisme
ini merupakan teori yang di khususkan di antorpologi untuk penelitian dalam etnografis.disini kita harus memberikan ciri sistematik budaya yang pada artinya disini kita harus mengetahui hubungan suatu masyarakat yang bisa membentu sistem.fungsionalisme merupakan teori tetang proses kultural. Fungsionalisme
sebagai perspektif teoritik dalam antropologi yang bertumpu pada analogi
dengan organisme , artinya ia membawa kita memikirkan sistem sosial
-budaya sebagai semacam organisme, yang bagian-bagiannya tidak saling
berhubungan melainkan juga memberikan andil bagi pemeliharaan,
stabilitas, dan kelestarian hidup”organisme”. Dengan demikian dasar
penjelasan fungsionalisme ialah asumsi bahwa semua sistem budaya
memiliki syarat – syarat fungsional tertentu untuk memungkinkan
eksitensinya atau sistem buday memiliki kebutuhan (kebutuhan sosial ala
Radcliffe Brown atau bilogis individual ala Malinowski) yang semuanya
harus dipenuhi agar sistem itu dapat bertahan hidup.Fungsionalisme menurut Malinowski memandang istitusi dalam
masyarakat (keluarga, politik, pendidikan, analog dengan organisme, dan
setiap organ terintegrasi serta saling bergantung.Fungsionalisme tidak untuk mengetahui
asal – usul serta perkembangan suatu pranata, tetapi melihat apa
fungsinya dalam konteks kehidupan masyarakat.
teori struktural fungsionalisme
teori ini merupakan kesemibangan dinamis.karena menurut Parson tidak hanya memerhatikan sistem sosial dalam dirinya tetapi juga
hubungan -hubungannya dengan sistem-sistem tindakan lainnya, khususnya
sistem budaya dan kepribadian. Akan tetapi pandangan dasarnya mengenai
hubungan-hubungan intersistemik yang sama dengan pandangan mengenai
relasi-relasi intrasistemik, yakni mereka didefinisikan oleh kohesi,
consensus, dan ketertiban. Dengan kata lain, struktur-struktur sosial
yang beraneka ragam melaksanakan berbagai fungsi positif untuk satu sama
lain.
BAB 3
PENUTUP
kesimpulan
bahwa teori-teori budaya ini sangat penting bagi kehidupan masa panjang manusia. dan budaya juga sangat beragam karena memang dari waktu-kewaktu budaya baru itu selalu bermunculan,dan pada seharusnya kita sebagai manusia paham bahwa budaya itu harus kita jaga agar tidak musnah. dengan kita menjaga budaya kita juga sama saja menjaga harta warisan dunia.
DAFTAR PUSTAKA
- Kaplan, David dan Robert. A. Manner.1999.Teori Budaya.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
- Ritzer, George.2012.Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern.Yogyakarta:Pustaka pelaja